In the end , your blog'll be your last listener

Minggu

lalu apa bedanya ?

ketika berusaha membuat tersenyum, dengan senyum senyum palsu
tidak pernah seru berhasil tawa canda, muram tanpa arti, senyum detik-detik, kemudian lari

ketika berusaha membuat tersenyum, dengan diri asli, muram durja
tidak pernah seru berhasil tawa canda, muram tanpa arti, senyum detik-detik, tanda kau simpati

ketika berusaha membuat tersenyum, dengan diri asli, bahagia
tidak pernah seru berhasil tawa canda, muram tanpa arti, senyum detik-detik, kemudian menunduk, membalas sesuatu atau apapun itu

jadi apa intinya ?
jadi harus bagaimana ?
lalu buat apa jika kau tidak pernah bahagia ?
kesia-siaanku saja ?

ketika aku diriku berusaha membuat tersenyum diriku jua,
hanya tangis penderita penyakit jiwa, tidak ada tawa dalam nyala bara jiwa

ketika aku diriku berusaha membuat tawa diriku jua,
tidak seorang pun datang membawa canda, benar-benar warna jiwa, sesuatu yang berbeda



ketika aku diriku butuh kau menjadi tawa dalam bola-bola mata ku
kau berlari dalam rutinitas
hal-hal yang selalu menjadi paling penting dan tiada boleh ada duanya
dan prinsip-prinsip buatanmu semata

lalu apa bedanya ?
apa intinya aku?
sia-sia saja ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar